Dalam struktur beton, serig kali kita menjumpai balok. Balok dapat diidealisasikan sebagai balok persegi ataupun balok T. Analisis dan perancangannya pun berbeda.
Balok beton dengan format T atau L pasti sering ditemui pada struktur. Pada tinjauan analisis struktur portal bisa ditinjau sebagai balok persegi yang awam dengan arti dikesampingkan perilaku komposit atanra balok dan slab, melainkan ada sebagian situasi khusus adalah pada analisis struktur slab terlebih pelat dua arah dengan balok sekunder atau pelat ribbed.
Pemodelan yang paling bagus yaitu dengan element bingkai untuk balok dan shell untuk pelat slab, padahal dalam peyederhanaan ini diaplikasikan balok persegi disamakan kepada tinjauan terhadap lendutan.
Pada dikala balok membendung muatan, tak seluruh komponen pelat yang ada diatasnya akan terdeformasi. Kian jauh pelat terhadap sumbu balok, maka kian kecil konstruksi pelat itu memberi pengaruh deformasi beam yang dijadikan. SNI 2002 mengendalikan besaran komponen pelat yang bisa diambil sebagai komponen dari balok (atau lebih diketahui dengan menggunakann lebar efektif pelat, adalah :
- Lebar efektif pelat yakni ≤ 1/4 jangka balok
- Lebar efektif pelat dinilai pada setiap tepi badan balok tak boleh lebih dari poin terkecil dari : 8 x tebal pelat lantai, dan setengah dari jarak bersih antara badan yang bersdampingan
Pada biasanya, area tekan balok T yang berbentuk persegi terlihat tampak pada gambar 4.2b (diatas). Pada kasus tersebut, balok T hal yang demikian bisa ditelaah sebagai balok kotak dengan lebar efektif sebesar b. Pada kondisi dimana area tekan berbentuk ” seperti gambar diatas, analisa bisa dikerjakan dengan perhitungan terpisah antara kontribusi bagian sayap dan kontribusi bagian badan penampang dalam membendung peristiwa. (gambar dibawah)